Minggu, 23 September 2018

Mata Kuliah : Sistem Ekonomi Indonesia

Mata Kuliah : Sistem Ekonomi Indonesia


MATERI 1
KONSEP DASAR SISTEM EKONOMI
Permasalahan ekonomi yang sering muncul di masyarakat menyangkut tiga masalah pokok yaitu barang/jasa apa yang akan diproduksi (what), bagaimana cara memproduksinya (how), dan untuk siapa barang/jasa tersebut (for whom). Di dalam mengatasi masalah tersebut diperlukan cara tertentu untuk menjalankan perekonomian negara. Cara tersebut dinamakan sistem ekonomi.

Setiap negara memiliki sistem ekonomi.  Yang dimaksud sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.

Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengkoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.

Sedangan McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).

A.    TEORI SISTEM
Sistem dapat diartikan sebagai kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur (elemen). Unsur, komponen atau bagian yang banyak ini satu sama lain berada dalam keterkaitan yang mengikat dan fungsional. Masing-masing kohesif satu sama lain, sehingga ketotalitasannya unit terjaga utuh eksistensinya. Tinjauan tersebut adalah pandangan dari segi bentuknya. Jadi pengertian sistem, disamping dapat diterapkan pada hal yang bersifat “immaterial” atau suatu proses “immaterial”, juga dapat diterapkan pada hal yang bersifat material. Untuk yang bersifat “immaterial” penguraian atau penentuan “model”-nya lebih cenderung berfungsi sebagai alat analisis dan merupakan cara, tata, rencana, skema, prosedur atau metode.
Sistem adalah suatu cara yang mekanismenya berpatron (berpola) dan konsisten, bahkan mekanismenya sering disebut otomatis. Sementara itu menurut David Easton (1984:395) sistem adalah: Teori sistem adalah suatu model yang menjelaskan hubungan tertentu antara sub-sub sistem dengan sistem sebagai suatu unit (yang bisa saja berupa suatu masyarakat, serikat buruh, organisasi pemerintah).
Easton juga meringkas ciri-cirinya sebagai berikut:
1.      Sistem mempunyai batas yang didalamnya ada saling hubungan fungsional yang terutama dilandasi oleh beberapa bentuk komunikasi.
2.      Sistem terbagi kedalam sub-sub sistem yang satu sama lainnya saling melakukan pertukaran (seperti antara desa dengan pemerintah daerah atau antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat).
3.      Sistem bisa membuat kode, yaitu menerima informasi, mempelajari dan menerjemahkan masukan (input) kedalam beberapa jenis keluaran (output).

B.     ELEMEN-ELEMEN SISTEM EKONOMI
Elemen-elemen dalam Sistem Ekonomi antara lain :
1.      Unit-unit ekonomi seperti rumah tangga, perusahaan, serikat buruh, instansi pemerintah dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi.
2.      Pelaku-pelaku ekonomi seperti konsumen, produsen, buruh, invstor dan pejabat-pejabat yang terkait.
3.      Lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) Dan Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Kapital (SDK), Sumber Daya Teknologi (SDT).

Masing-masing elemen (unit-unit ekonomi, pelaku-pelaku ekonomi) mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang harus dijalankan selama berlangsungnya proses kegiatan ekonomi, seperti fungsi-fungsi produksi, konsumsi, distribusi, injvestasi, regulasi. Bagaimana hasil dari kegiatan ekonoim sanat tergantung bagaimana elemen-elemen sistem ekonomi tersebut menjalankann fungsinya. Dalam perjalanan fungsinya, setiap elemen bisa fungsional, bisa non fungsional atau disfungsional.

C.     FUNGSI SISTEM EKONOMI
Dari berbagi sistem ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi dalam perekonomian, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.      Menyediakan perangsang untuk berproduksi.
2.      Menyediakan cara/metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
3.      Menyediakan mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi di antara anggota masyarakat dapat terlaksana sebagaimana mestinya.


MATERI 2
BENTUK DAN PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI
Ada berbagai macam sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu sama lain. Timbulnya berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebut dalam suatu negara disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
2.      Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
3.      Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
4.      Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki.

A.    SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya dan sumber utama perekonomian masih mengandalkan hasil alam. Dalam sistem perekonomian ini, keluarga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen atau dengan kata lain keluarga berusaha mencapai kebutuhannya sendiri.

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional:
a.       Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
b.      Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
c.       Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.
d.      Teknologi produksi sederhana.

Kebaikan sistem ekonomi tradisional:
a.       Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
b.      Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.

Kelemahan  sistem ekonomi tradisional:
a.       Keterbatasan-keterbatasan hasil produksi sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan.
b.      Pola pikir masyarakat yang kurang berkembang disebabkan oleh pengaruh tradisi.
c.       Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.
d.      Kegiatan perekonomian murni dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup jadi bukan untuk meningkatkan kesejahteraan.

Seiring dengan proses kemajuan zaman dan perubahan peradaban manusia yang terus berkembang, jenis sistem perekonomian tradisional ini secara bertahap sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Terkecuali di beberapa daerah terpencil, perekonomian tradisional ini masih digunakan. Namun lambat laun akan bergeser dengan masuknya sistem ekonomi modern dan perubahan peradaban manusia.
Contoh negara yang menganut ekonomi tradisional pada saat ini sangatlah sedikit contohnya bisa kita temukan di Negara Etiopia dan juga di negara-negara yang belum berkembang. Contoh kegiatan ekonomi tradisional diantaranya seperti mengelola sawah dengan menggunakan bajak, menangkap ikan dengan cara memancing, berternak, berkebun dan membuat kerajinan tangan

B.     SISTEM EKONOMI LIBERAL/KAPITALIS
Sistem ekonomi liberal kapitalis adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta. Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba.
Sistem perekonomian/tata ekonomi liberal kapitalis merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian liberal kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal kapitalis antara lain :
1.   Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
2.   Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
3.   Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
4.   Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
5.   Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
6.   Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonom.
7.   Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
Keuntungan dan Kelemahan.
Sistem ekonomi liberal kapitalis selain memilki keuntungan juga mempunyai kelemahan, antara lain :
Keuntungan :
1.      Menumbuhkan inisiatif dan kerasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dari pemerintah.
2.      Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3.      Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4.      Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
5.      Efisiensi dan efektifitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Kelemahan :
1.      Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
2.      Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3.      Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4.      Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
5.      Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.

Institusi-institusi dalam Ekonomi Liberal Kapitalis
Ada lima institusi pokok yang membangun sitem ekonomi liberal kapitalis, yakni :
1.      Hak kepemilikan.
Sebagian besar hak kepemilikan dalam sistem ekonomi liberal kapitalis adalah hak kepemilikan swasta/individu (private/individual property), sehingga individu dalam masyarakat liberal kapitalis lebih terpacu untuk produktif.
2.      Keuntungan.
Keuntungan (profit) selain memuaskan nafsu untuk menimbun kekayaan produktif, juga merupakan bagian dari ekspresi diri, karena itu keuntungan dipercaya dapat memotivasi manusia untuk bekerja keras dan produktif.
3.      Konsumerisme.
Konsumerisme sering diidentikkan dengan hedonisme yaitu falsafah hidup yang mengajarkan untuk mencapai kepuasan sebesar-besarnya selama hidup di dunia.  Tetapi dalam arti positif, konsumerisme adalah gaya hidup yang sangat menekankan pentingnya kualitas barang dan jasa yang digunakan. Sebab tujuan akhir dari penggunaan barang dan jasa adalah meningkatkan nilai kegunaan (utilitas) kehidupan. Sehingga masyarakat liberal kapitalis terkenal sebagai penghasil barang dan jasa yang berkualitas.
4.      Kompetisi.
Melalui kompetisi akan tersaring individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja efisien. Efisiensi ini akan menguntungkan produsen maupun konsumen, atau baik yang membutuhkan (demander) maupun yang menawarkan (supplier).
5.      Harga.
Harga merupakan indikator kelangkaan, jika barang dan jasa semakin mahal berarti barang dan jasa tersebut semakin langka. Bagi produsen, gejala naiknya harga merupakan sinyal untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat.
Sejarah dan Perkembangan.
Sistem ekonomi liberal kapitalis lebih bersifat memberikan kebebasan kepada individu/swasta dalam menguasai sumber daya yang bermuara pada kepentingan masing-masing individu untuk mendapatkan keuntungan pribadi sebesar-besarnya. Hal tersebut tidak terlepas dari berkembangnya paham individualisme dan rasionalisme pada zaman kelahiran kembali kebudayaan Eropa (renaisance) pada sekitar abad pertengahan (abad ke-XVI). Yang dimaksud dengan kelahiran kembali kebudayaan Eropa adalah pertemuan kembali dengan filsafat Yunani yang dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan modern setelah berlangsungnya Perang Salib pada abad XII – XV.
Cepat diterimanya kebudayaan Yunani oleh ilmuwan Eropa tidak terlepas dari suasana masa itu, dimana Gereja mempunyai kekuasaan yang dominan sehingga berhak memutuskan sesuatu itu benar atau salah. Hal tersebut mendorong para ilmuwan untuk mencari alternatif diluar Gereja. Dalam hal ini filsafat Yunani yang mengajarkan bahwa rasio merupakan otoritas tertinggi dalam menentukan kebenaran, sangat cocok dengan kebutuhan ilmuwan Eropa waktu itu.
Pengaruh gerakan reformasi terus bergulir, sehingga mendorong munculnya gerakan pencerahan (enlightenment) yang mencakup pembaruan ilmu pengetahuan, termasuk perbaikan ekonomi yang dimulai sekitar abad XVII-XVIII. Salah satu hasilnya adalah masyarakat liberal kapitalis.
Namun gerakan pencerahan tersebut juga membawa dampak negatif. Munculnya semangat liberal kapitalis membawa dampak negatif yang mencapai puncaknya pada abad ke-XIX, antara lain eksploitasi buruh, dan penguasaan kekuatan ekonomi oleh individu. Kondisi ini yang mendorong dilakukannya koreksi lanjutan terhadap sistem politik dan ekonomi, misalnya pembagian kekuasaan, diberlakukannya undang-undang anti monopoli, dan hak buruh untuk mendapatkan tunjangan dan mendirikan serikat buruh.
1.      Sistem liberal kapitalis awal/klasik.
Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad ke-XX, dimana individu/swasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan individu tersebut, sehingga mengakibatkan munculnya berbagai ekses negatif diantaranya eksploitasi buruh dan penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang, sitem liberal kapitalis awal/klasik telah ditinggalkan.

2.      Sistem liberal kapitalis modern
Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem ekonomi liberal kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur penyempurnaan yang paling mencolok adalah diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian. Pentingnya peranan pemerintah dalam hal ini adalah sebagai pengawas jalannya perekonomian. Selain itu, kebebasan individu juga dibatasi melalui pemberlakuan berbagai peraturan, diantaranya undang-undang anti monopoli (Antitrust Law). Nasib pekerja juga sudah mulai diperhatikan dengan diberlakukannya peraturan-peraturan yang melindungi hak asasi buruh sebagai manusia. Serikat buruh juga diijinkan berdiri dan memperjuangkan nasib para pekerja. Dalam sistem liberal kapilalis modern tidak semua aset produktif boleh dimiliki individu terutama yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak, pembatasannya dilakukan berdasarkan undang-undang atau peraturan-peraturan. Untuk menghindari perbedaan kepemilikan yang mencolok, maka diberlakukan pajak progresif misalnya pajak barang mewah.
kapitalis.jpg

Negara-negara penganut sistem ekonomi Kapitalis/liberalis:

Pada benua Amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Brasil, Chili, Kuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Uruguay, Venezuela, Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Panama, Paraguay, Peru, Puerto Riko, dan Suriname.

Pada benua Eropa : Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina, Kroasia, Cyprus,Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, dan United Kingdom.

Pada benua Asia : India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Negara Asia lainnya yang mulai menganut sistem ekonomi liberal diantaranya Malaysia, Myanmar, Kamboja, Hong Kong, dan Singapura, Australia dan Selandia Baru.

Pada benua Afrika : Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, hingga sampai kepada negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte DIvoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.

C.     SISTEM EKONOMI SOSIALIS
Sistem ekonomi sosialis  memiliki nama lain sistem ekonomi terpimpin atau sistim ekonomi komando. Sistem ini merupakan kebalikan dari sistem kapitalis liberal. Sistem ekonomi sosialis  adalah sebuah sistem ekonomi yang menjadikan negara sebagai pusat komando perekonomian. Dalam artian semua kegiatan ekonomi masyarakat berupa produksi, dustribusi dan kosumsi diatur secara sistematis oleh negara. Semua sumberdaya ekonomi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia statusnya adalah milik pemerintah yang nantinya akan digunakan untuk melaksanakan segala agenda ekonomi yang dibuat oleh pemerintah.
Dalam sistem ini, peran swasta dalam perekonomian sangat sedikit. Hal ini dikarenakan pihak produsen seperti pabrik, perusahaan ataupun industri hanya berperan sebagai pelaksana kebijakan ekonomi yang digelontorkan oleh pemerintah.  Sistem ini lahir sebagai reaksi balik terhadap dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh sistim ekonomi kapitalis.
Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis
Ada beberapa prinsip dasar sistem ekonomi sosialis, diantaranya:
1.      Otoritas negara menguasai semua aset masyarakat, maksudnya regulasi seputar ekonomi dan kepemilikan harta dilakukan oleh pemerintah.
2.      Kesetaraan ekonomi. Kesetaraan ekonomi maksudnya masyarakat tidak bekerja untuk kepentingan pribadi, tapi mereka hanya sebagai pegawai pemerintah yang gaji mereka berasal dari keringat sendiri.
3.      Disiplin politik. Negara yang menganut sistem ekonomi sosial, parlemen sebagai lembaga berhak membuat konstitusi dan regulasi dikuasai oleh kaum proletarian atau buruh. Mereka ditempatkan oleh partai untuk membuat regulasi cenderung berpihak pada kaum buruh sebagai representasi kaum sosialis.
Faktor-Faktor Pendukung Ekonomi Sosialis
Berikut ini adalah Faktor pendukung ekonomi sosialis, diantaranya:
1.      Adanya revolusi industri
2.      Adanya kaum borjuis atau majikan dan kaum proletar atau buruh.
3.      Munculnya pemiliran baru yang lebih rasional
4.      Adanya tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis.
Karl Max adalah tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan penggugah perlawanan kaum buruh pada kapitalisme, juga ia adalah penulis wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem ekonomi sosialis.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis
Berikut ini adalah ciri-ciri ekonomi sosialis diantaranya:
1.      Hak miliki individu tidak diakui dan lebih mengutamakan kebersamaan.
2.      Seluruh sumberdaya dikuasai oleh negara.
3.      Kegiatan perekonomian sepenuhnya tanggung jawab pemerintah.
4.      Produksi dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
5.      Kebijakan ekonomi disusun dan dilaksanakan oleh pemerintah.
6.      Pihak swasta tidak ada yang bisa melakukan kegiatan ekonomi dengan bebas dan mandiri.
Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis:
1.      Pemerintah sepenuhnya bertanggung jawab pada perekonomian.
2.      Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3.      Pengolahan, pengendalian dan pengawasan lebih mudah.
4.      Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
5.      Kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dengan merata.
Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
1.      Hak individu tidak diakui
2.      Individu tidak memiliki kebebasan dalam berusaha
3.      Potensi dan kreativitas tidak berkembang
4.      Jalur birokrasi panjang
5.      Masyarakat tidak bebas menguasai dan memiliki alat danb sumber daya ekonomi.
6.      Menghambat daya kembang dan kreativitas individu
Negara Yang Menganut Sistem Ekonomi Sosialis
Berikut ini adalah negara yang menganut sistem ekonomi sosialis, diantaranya:
1.      Korea Utara
2.      Kuba
3.      Vietnam
4.      China

D.    SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berjalan dengan kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam memecahkan masalah ekonomi .  Sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi yang dipakai oleh kebanyakan negara. Pemerintah tidak terlalu mencampur tangani dan tidak sampai menghapuskan sama sekali kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan pihak swasta yang berjalan menurut prinsip-prinsip kegiatan ekonomi dalam perekonomian pasar. Melalui campur tangan dan intervensi pemerintah mengharapkan agar kegiatan produksi nasional sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Campuran 
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran merupakan karakteristik dari sistem ekonomi campuran. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran antara lain sebagai berikut:
1.      Pemerintah aktif dalam kegiatan ekonomi
2.      Rencana perekonomian ditetapkan oleh pemerintah yang berlaku kepada pihak swasta.
3.      Sumber-sumber daya vital dikuasai oleh pemerintah
4.      Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar 
5.      Swasta diberikan kebebasan dalam batas yang telah ditetapkan oleh pemerintah
6.      Hak swasta diakui agar tidak mengganggu kepentingan umum. 
7.      Timbulnya persaingan dengan kontrol langsung dari pemerintah. 
8.      Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar. 
9.      Pemerintah menyusun perencanaan, peraturan dan penetapan kebijakan dibidang ekonomi 
10. Peran pemerintah dan peran swasta sama. 
Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran
Beberapa kelebihan/keuntungan/kebaikan dari sistem ekonomi campuran antara lain sebagai berikut:
1.      Hak individu diakui 
2.      Penetapan harga dalam perekonomian lebih terkendali
3.      Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah diarahkan untuk kepentingan masyarakat
4.      Adanya kebebasan berusaha
5.      Kestabilan ekonomi terjamin 
6.      Pemerintah memperhatikan usaha sektor menengah dan kecil 
Kelemahan Sistem Ekonomi Campuran
Beberapa kelemahan/kekurangan/keburukan dari sistem ekonomi campuran antara lain sebagai berikut:
1.      Beban pemerintah lebih berat dari pada swasta
2.      Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungannya

E.     SISTEM EKONOMI PANCASILA
Sistem ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang ada dalam SEP tersebut antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
Ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi suatu negara yang menerapkan nilai-nilai dan bermoral pancasila sebagai sumber referensi kegiatan dan kebijakan ekonomi. Artinya, ada lima sumber nilai dalam sistem perekonomian pancasila.
Pertama, nilai ketuhanan, artinya sistem ekonomi berjalan tanpa mengabaikan nilai agama dan etika. Kedua, nilai kemanusiaan, artinya sistem ekonomi mengedepankan prinsip humanis dan tidak eksploitatif. Ketiga, nilai persatuan, artinya kegiatan ekonomi dilakukan bersama-sama dengan mengedepankan asas kekeluargaan. Keempat, nilai musyawarah atau demokrasi, artinya prinsip ekonomi selaras dengan nilai-nilai demokrasi. Kelima, nilai keadilan, artinya pengelolaan sumberdaya ekonomi digunakan seadil-adilnya untuk kemakmuran rakyat.
Secara legal-formal, penerapan ekonomi pancasila di Indonesia ditopang oleh kekuatan konstitusional yang dibentuk sejak republik ini berdiri. Kita akan simak sejenak landasan konstitusional sistem ekonomi Indonesia sebelum membahas ciri-ciri ekonomi pancasila serta contohnya. Landasan pokok perekonomian Indonesia adalah Pasal 33 ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil amandemen dengan bunyi sebagai berikut
1.      Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
2.      Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.      Ayat 3: Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4.      Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berasaskan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Ciri- Ciri Sistem Ekonomi Pancasila
Ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B No.14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.
Berdasarkan Pasal 33 Setelah Amandemen 2002 :
1.       Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2.       Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.       Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4.       Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5.       Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Berdasarkan GBHN Bab III B No. 14– Pembangunan ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata.
Ciri – Ciri Sistem ekonomi Pancasila Menurut Para Ahli :
1.      Menurut Mubyarto
Konsep ekonomika etik ekonomi Pancasila oleh Mubyarto dalam bukunya Sistem dan Moral Ekonomi Pancasila dicirikan sebagai berikut:
a.       Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, moral dan sosial.
b.      Ada kehendak kuat dari seluruh anggota masyarakat untuk mewujudkan keadaan kemerataan sosial ekonomi.
c.       Prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah pengembangan ekonomi nasional yang kuat dan tangguh, yang berarti nasionalisme selalu menjiwai setiap kebijaksanaan ekonomi.
d.      Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional.
e.       Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara sentralisme dan desentralisme kebijaksanaan ekonomi untuk menjamin keadilan ekonomi dan keadilan sosial dengan sekaligus menjaga efisiensi dan pertumbuhan ekonomi.
2.      Menurut Boediono (Wakil Presiden RI), sistem Ekonomi Pancasila dicirikan oleh lima hal sebagai berikut:
a.       Koperasi adalah sokoguru perekonomian nasional
b.      Manusia adalah “economic man” sekaligus “social and religious man”.
c.       Ada kehendak sosial yang kuat ke arah egalitarianisme dan kemerataan sosial.
d.      Prioritas utama kebijakan diletakkan pada penyusunan perekonomian nasional yang tangguh.
e.       Pengandalan pada sistem desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ekonomi, diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi perkembangan ekonomi seperti yang dicerminkan dalam cita-cita koperasi.
3.      Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila menurut Emil Salim dalam bukunya “Membangun Koperasi dan Sistem Ekonomi Pancasila” adalah sebagai berikut:
a.       Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi.
b.      Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.
c.       Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
d.      Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya
Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila
Kelebihan:
1.      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
2.      Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan mengusasi hajat hidup rakyat banyak dikuasai oleh negara.
3.      Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4.      Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permuwakafan lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijakannya ada pada lembaga perwakilan rakyat pula.
5.      Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
6.      Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7.      Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
8.      Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
Kekurangan:
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1.      Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan).
2.      Sistem terpusat, yang dapat mematikan potensi, kreasi, dan inisiatif warga masyarakat (etatisme) dimana keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.
3.      Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
Fungsi Sistem Ekonomi Pancasila
1.      Menyediakan perangsang untuk berproduksi.
2.      Menyediakan cara/metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
3.      Menyediakan mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi di antara anggota masyarakat dapat terlaksana sebagaimana mestinya
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar