MATERI 1
KONSEP DASAR SISTEM EKONOMI
Permasalahan
ekonomi yang sering muncul di masyarakat menyangkut tiga masalah pokok yaitu
barang/jasa apa yang akan diproduksi (what), bagaimana cara
memproduksinya (how), dan untuk siapa barang/jasa tersebut (for whom).
Di dalam mengatasi masalah tersebut diperlukan cara tertentu untuk menjalankan
perekonomian negara. Cara tersebut dinamakan sistem ekonomi.
Setiap negara
memiliki sistem ekonomi. Yang dimaksud
sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala
aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau
swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau
kesejahteraan.
Menurut Gilarso
(1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengkoordinasikan
perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya)
dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi,
dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari.
Sedangan McEachern
berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme
dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang
dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
A.
TEORI
SISTEM
Sistem dapat diartikan sebagai kesatuan yang
terbentuk dari beberapa unsur (elemen). Unsur, komponen atau bagian yang banyak
ini satu sama lain berada dalam keterkaitan yang mengikat dan fungsional.
Masing-masing kohesif satu sama lain, sehingga ketotalitasannya unit terjaga
utuh eksistensinya. Tinjauan tersebut adalah pandangan dari segi bentuknya.
Jadi pengertian sistem, disamping dapat diterapkan pada hal yang bersifat
“immaterial” atau suatu proses “immaterial”, juga dapat diterapkan pada hal
yang bersifat material. Untuk yang bersifat “immaterial” penguraian atau
penentuan “model”-nya lebih cenderung berfungsi sebagai alat analisis dan
merupakan cara, tata, rencana, skema, prosedur atau metode.
Sistem adalah suatu cara yang mekanismenya berpatron
(berpola) dan konsisten, bahkan mekanismenya sering disebut otomatis. Sementara
itu menurut David Easton (1984:395) sistem adalah: Teori sistem adalah suatu
model yang menjelaskan hubungan tertentu antara sub-sub sistem dengan sistem
sebagai suatu unit (yang bisa saja berupa suatu masyarakat, serikat buruh,
organisasi pemerintah).
Easton juga meringkas ciri-cirinya sebagai
berikut:
1.
Sistem mempunyai batas
yang didalamnya ada saling hubungan fungsional yang terutama dilandasi oleh
beberapa bentuk komunikasi.
2.
Sistem terbagi kedalam
sub-sub sistem yang satu sama lainnya saling melakukan pertukaran (seperti
antara desa dengan pemerintah daerah atau antara pemerintah daerah dengan
pemerintah pusat).
3.
Sistem bisa membuat
kode, yaitu menerima informasi, mempelajari dan menerjemahkan masukan (input)
kedalam beberapa jenis keluaran (output).
B.
ELEMEN-ELEMEN
SISTEM EKONOMI
Elemen-elemen dalam Sistem Ekonomi antara lain :
1. Unit-unit ekonomi seperti rumah tangga, perusahaan, serikat
buruh, instansi pemerintah dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan
kegiatan ekonomi.
2. Pelaku-pelaku ekonomi seperti konsumen, produsen, buruh,
invstor dan pejabat-pejabat yang terkait.
3. Lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) Dan Sumber Daya Manusia
(SDM), Sumber Daya Kapital (SDK), Sumber Daya Teknologi (SDT).
Masing-masing elemen (unit-unit ekonomi, pelaku-pelaku
ekonomi) mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang harus dijalankan selama
berlangsungnya proses kegiatan ekonomi, seperti fungsi-fungsi produksi,
konsumsi, distribusi, injvestasi, regulasi. Bagaimana hasil dari kegiatan
ekonoim sanat tergantung bagaimana elemen-elemen sistem ekonomi tersebut
menjalankann fungsinya. Dalam perjalanan fungsinya, setiap elemen bisa
fungsional, bisa non fungsional atau disfungsional.
C.
FUNGSI
SISTEM EKONOMI
Dari
berbagi sistem ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi dalam
perekonomian, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.
Menyediakan perangsang untuk
berproduksi.
2.
Menyediakan cara/metode untuk
mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
3.
Menyediakan mekanisme tertentu
agar pembagian hasil produksi di antara anggota masyarakat dapat terlaksana
sebagaimana mestinya.
MATERI 2
BENTUK DAN PERBANDINGAN SISTEM
EKONOMI
Ada berbagai macam
sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu sama lain. Timbulnya
berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebut dalam suatu negara
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ada
tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
2. Sistem
pemerintahan yang dianut suatu negara.
3. Kepemilikan
negara terhadap faktor-faktor produksi.
4. Sumber
daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya
alam yang dimiliki.
A.
SISTEM
EKONOMI TRADISIONAL
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi
di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi
masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya
dan sumber utama perekonomian masih mengandalkan
hasil alam. Dalam sistem perekonomian ini, keluarga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen atau dengan kata lain
keluarga berusaha mencapai kebutuhannya sendiri.
Ciri-ciri
sistem ekonomi tradisional:
a.
Belum adanya pembagian kerja yang
jelas.
b.
Ketergantungan pada sektor
pertanian/agraris.
c.
Ikatan tradisi bersifat
kekeluargaan sehingga kurang dinamis.
d.
Teknologi produksi sederhana.
Kebaikan
sistem ekonomi tradisional:
a.
Menimbulkan rasa kekeluargaan dan
kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
b.
Pertukaran secara barter
dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.
Kelemahan
sistem ekonomi tradisional:
a.
Keterbatasan-keterbatasan hasil produksi sehingga masyarakat tidak berusaha
mencari keuntungan.
b.
Pola pikir masyarakat yang kurang berkembang disebabkan oleh pengaruh
tradisi.
c.
Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.
d.
Kegiatan perekonomian murni dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup
jadi bukan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Seiring dengan proses kemajuan
zaman dan perubahan peradaban manusia yang terus berkembang, jenis sistem
perekonomian tradisional ini secara bertahap sudah mulai ditinggalkan oleh
masyarakat. Terkecuali di beberapa daerah terpencil, perekonomian tradisional
ini masih digunakan. Namun lambat laun akan bergeser dengan masuknya sistem
ekonomi modern dan perubahan peradaban manusia.
Contoh negara
yang menganut ekonomi tradisional pada saat ini sangatlah sedikit contohnya bisa kita temukan di
Negara Etiopia dan juga di negara-negara yang belum berkembang. Contoh kegiatan ekonomi tradisional
diantaranya seperti
mengelola sawah dengan menggunakan bajak, menangkap ikan dengan cara memancing,
berternak, berkebun dan membuat kerajinan tangan
B.
SISTEM
EKONOMI LIBERAL/KAPITALIS
Sistem ekonomi
liberal kapitalis adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan
faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta.
Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba.
Sistem perekonomian/tata
ekonomi liberal kapitalis merupakan sistem perekonomian yang memberikan
kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam
perekonomian liberal kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri
sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk
memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas melakukan kompetisi untuk
memenangkan persaingan bebas.
Ciri-ciri dari
sistem ekonomi liberal kapitalis antara lain :
1. Masyarakat diberi kebebasan dalam
memiliki sumber-sumber produksi.
2. Pemerintah tidak ikut campur tangan
secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
3. Masyarakat terbagi menjadi dua
golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja
(buruh).
4. Timbul persaingan dalam masyarakat,
terutama dalam mencari keuntungan.
5. Kegiatan selalu mempertimbangkan
keadaan pasar.
6. Pasar merupakan dasar setiap
tindakan ekonom.
7. Biasanya barang-barang produksi yang
dihasilkan bermutu tinggi.
Keuntungan dan
Kelemahan.
Sistem ekonomi
liberal kapitalis selain memilki keuntungan juga mempunyai kelemahan, antara
lain :
Keuntungan :
1. Menumbuhkan inisiatif dan kerasi
masyarakat dalam kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu
perintah dari pemerintah.
2. Setiap individu bebas memiliki untuk
sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi
masyarakat dalam perekonomian.
3. Timbul persaingan semangat untuk
maju dari masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang bermutu
tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
5. Efisiensi dan efektifitas tinggi,
karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Kelemahan :
1. Terjadinya persaingan bebas yang
tidak sehat.
2. Masyarakat yang kaya semakin kaya,
yang miskin semakin miskin.
3. Banyak terjadinya monopoli
masyarakat.
4. Banyak terjadinya gejolak dalam
perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
5. Pemerataan pendapatan sulit
dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.
Institusi-institusi
dalam Ekonomi Liberal Kapitalis
Ada lima
institusi pokok yang membangun sitem ekonomi liberal kapitalis, yakni :
1. Hak kepemilikan.
Sebagian besar hak kepemilikan dalam sistem ekonomi
liberal kapitalis adalah hak kepemilikan swasta/individu (private/individual
property), sehingga individu dalam masyarakat liberal kapitalis lebih
terpacu untuk produktif.
2. Keuntungan.
Keuntungan (profit) selain memuaskan nafsu
untuk menimbun kekayaan produktif, juga merupakan bagian dari ekspresi diri,
karena itu keuntungan dipercaya dapat memotivasi manusia untuk bekerja keras
dan produktif.
3. Konsumerisme.
Konsumerisme sering diidentikkan dengan hedonisme
yaitu falsafah hidup yang mengajarkan untuk mencapai kepuasan sebesar-besarnya
selama hidup di dunia. Tetapi dalam arti positif, konsumerisme adalah
gaya hidup yang sangat menekankan pentingnya kualitas barang dan jasa yang
digunakan. Sebab tujuan akhir dari penggunaan barang dan jasa adalah
meningkatkan nilai kegunaan (utilitas) kehidupan. Sehingga masyarakat
liberal kapitalis terkenal sebagai penghasil barang dan jasa yang berkualitas.
4. Kompetisi.
Melalui kompetisi akan tersaring individu-individu
atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja efisien. Efisiensi ini akan
menguntungkan produsen maupun konsumen, atau baik yang membutuhkan (demander)
maupun yang menawarkan (supplier).
5. Harga.
Harga merupakan indikator kelangkaan, jika barang dan jasa semakin mahal
berarti barang dan jasa tersebut semakin langka. Bagi produsen, gejala naiknya
harga merupakan sinyal untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat.
Sejarah dan
Perkembangan.
Sistem ekonomi
liberal kapitalis lebih bersifat memberikan kebebasan kepada individu/swasta
dalam menguasai sumber daya yang bermuara pada kepentingan masing-masing individu
untuk mendapatkan keuntungan pribadi sebesar-besarnya. Hal tersebut tidak
terlepas dari berkembangnya paham individualisme dan rasionalisme pada zaman
kelahiran kembali kebudayaan Eropa (renaisance) pada sekitar abad
pertengahan (abad ke-XVI). Yang dimaksud dengan kelahiran kembali kebudayaan
Eropa adalah pertemuan kembali dengan filsafat Yunani yang dianggap sebagai
sumber ilmu pengetahuan modern setelah berlangsungnya Perang Salib pada abad
XII – XV.
Cepat
diterimanya kebudayaan Yunani oleh ilmuwan Eropa tidak terlepas dari suasana
masa itu, dimana Gereja mempunyai kekuasaan yang dominan sehingga berhak
memutuskan sesuatu itu benar atau salah. Hal tersebut mendorong para ilmuwan
untuk mencari alternatif diluar Gereja. Dalam hal ini filsafat Yunani yang
mengajarkan bahwa rasio merupakan otoritas tertinggi dalam menentukan
kebenaran, sangat cocok dengan kebutuhan ilmuwan Eropa waktu itu.
Pengaruh
gerakan reformasi terus bergulir, sehingga mendorong munculnya gerakan
pencerahan (enlightenment) yang mencakup pembaruan ilmu pengetahuan,
termasuk perbaikan ekonomi yang dimulai sekitar abad XVII-XVIII. Salah satu
hasilnya adalah masyarakat liberal kapitalis.
Namun gerakan
pencerahan tersebut juga membawa dampak negatif. Munculnya semangat liberal
kapitalis membawa dampak negatif yang mencapai puncaknya pada abad ke-XIX,
antara lain eksploitasi buruh, dan penguasaan kekuatan ekonomi oleh individu.
Kondisi ini yang mendorong dilakukannya koreksi lanjutan terhadap sistem
politik dan ekonomi, misalnya pembagian kekuasaan, diberlakukannya
undang-undang anti monopoli, dan hak buruh untuk mendapatkan tunjangan dan
mendirikan serikat buruh.
1. Sistem liberal kapitalis
awal/klasik.
Sistem ekonomi liberal kapitalis
klasik berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad ke-XX, dimana
individu/swasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan
ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan
individu tersebut, sehingga mengakibatkan munculnya berbagai ekses negatif diantaranya
eksploitasi buruh dan penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang, sitem
liberal kapitalis awal/klasik telah ditinggalkan.
2. Sistem liberal kapitalis modern
Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem
ekonomi liberal kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur
penyempurnaan yang paling mencolok adalah diterimanya peran pemerintah dalam
pengelolaan perekonomian. Pentingnya peranan pemerintah dalam hal ini adalah
sebagai pengawas jalannya perekonomian. Selain itu, kebebasan individu juga
dibatasi melalui pemberlakuan berbagai peraturan, diantaranya undang-undang
anti monopoli (Antitrust Law). Nasib pekerja juga sudah mulai
diperhatikan dengan diberlakukannya peraturan-peraturan yang melindungi hak
asasi buruh sebagai manusia. Serikat buruh juga diijinkan berdiri dan
memperjuangkan nasib para pekerja. Dalam sistem liberal kapilalis modern tidak
semua aset produktif boleh dimiliki individu terutama yang berkaitan dengan
kepentingan masyarakat banyak, pembatasannya dilakukan berdasarkan
undang-undang atau peraturan-peraturan. Untuk menghindari perbedaan kepemilikan
yang mencolok, maka diberlakukan pajak progresif misalnya pajak barang mewah.

Negara-negara
penganut sistem ekonomi Kapitalis/liberalis:
Pada benua Amerika: Amerika
Serikat, Argentina, Bolivia, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Brasil, Chili,
Kuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Uruguay,
Venezuela, Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Panama, Paraguay, Peru, Puerto
Riko, dan Suriname.
Pada benua Eropa :
Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Spanyol, Swedia, Switzerland,
Ukraina, Kroasia, Cyprus,Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia,
Perancis, Jerman, Yunani, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands,
Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Norwegia, Polandia, Portugal,
Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, dan United Kingdom.
Pada benua Asia :
India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan
Turki. Negara Asia lainnya yang mulai menganut sistem ekonomi liberal
diantaranya Malaysia, Myanmar, Kamboja, Hong Kong, dan Singapura,
Australia dan Selandia Baru.
Pada benua Afrika :
Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, hingga sampai kepada negara Aljazair,
Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte DIvoire, Equatorial Guinea,
Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia,
Zambia dan Zimbabwe.
C. SISTEM EKONOMI SOSIALIS
Sistem ekonomi sosialis
memiliki nama lain sistem ekonomi terpimpin atau sistim ekonomi komando.
Sistem ini merupakan kebalikan dari sistem kapitalis liberal. Sistem ekonomi
sosialis adalah sebuah sistem ekonomi yang menjadikan negara sebagai
pusat komando perekonomian. Dalam artian semua kegiatan ekonomi masyarakat
berupa produksi, dustribusi dan kosumsi diatur secara sistematis oleh negara.
Semua sumberdaya ekonomi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia
statusnya adalah milik pemerintah yang nantinya akan digunakan untuk
melaksanakan segala agenda ekonomi yang dibuat oleh pemerintah.
Dalam sistem ini, peran swasta
dalam perekonomian sangat sedikit. Hal ini dikarenakan pihak produsen seperti
pabrik, perusahaan ataupun industri hanya berperan sebagai pelaksana kebijakan
ekonomi yang digelontorkan oleh pemerintah.
Sistem ini lahir sebagai reaksi balik terhadap dampak-dampak negatif
yang ditimbulkan oleh sistim ekonomi kapitalis.
Prinsip Dasar
Sistem Ekonomi Sosialis
Ada beberapa
prinsip dasar sistem ekonomi sosialis, diantaranya:
1.
Otoritas negara
menguasai semua aset masyarakat, maksudnya regulasi seputar ekonomi dan
kepemilikan harta dilakukan oleh pemerintah.
2.
Kesetaraan ekonomi.
Kesetaraan ekonomi maksudnya masyarakat tidak bekerja untuk kepentingan
pribadi, tapi mereka hanya sebagai pegawai pemerintah yang gaji mereka berasal
dari keringat sendiri.
3.
Disiplin politik. Negara
yang menganut sistem ekonomi sosial, parlemen sebagai lembaga berhak membuat
konstitusi dan regulasi dikuasai oleh kaum proletarian atau buruh. Mereka
ditempatkan oleh partai untuk membuat regulasi cenderung berpihak pada kaum
buruh sebagai representasi kaum sosialis.
Faktor-Faktor Pendukung Ekonomi Sosialis
Berikut
ini adalah Faktor pendukung ekonomi sosialis, diantaranya:
1.
Adanya revolusi industri
2.
Adanya kaum borjuis atau
majikan dan kaum proletar atau buruh.
3.
Munculnya pemiliran baru
yang lebih rasional
4.
Adanya tuntutan
berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis.
Karl Max adalah tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan penggugah perlawanan kaum buruh pada kapitalisme, juga ia adalah penulis wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem ekonomi sosialis.
Karl Max adalah tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan penggugah perlawanan kaum buruh pada kapitalisme, juga ia adalah penulis wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem ekonomi sosialis.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis
Berikut
ini adalah ciri-ciri ekonomi sosialis diantaranya:
1.
Hak miliki individu
tidak diakui dan lebih mengutamakan kebersamaan.
2.
Seluruh sumberdaya
dikuasai oleh negara.
3.
Kegiatan perekonomian
sepenuhnya tanggung jawab pemerintah.
4.
Produksi dilakukan untuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
5.
Kebijakan ekonomi
disusun dan dilaksanakan oleh pemerintah.
6.
Pihak swasta tidak ada
yang bisa melakukan kegiatan ekonomi dengan bebas dan mandiri.
Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ekonomi
Sosialis
Kelebihan
Sistem Ekonomi Sosialis:
1.
Pemerintah sepenuhnya
bertanggung jawab pada perekonomian.
2.
Pemerintah bebas
menentukan produksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3.
Pengolahan, pengendalian
dan pengawasan lebih mudah.
4.
Pelaksanaan pembangunan
lebih cepat.
5.
Kebutuhan masyarakat
dapat dipenuhi dengan merata.
Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
1.
Hak individu tidak
diakui
2.
Individu tidak memiliki
kebebasan dalam berusaha
3.
Potensi dan kreativitas
tidak berkembang
4.
Jalur birokrasi panjang
5.
Masyarakat tidak bebas
menguasai dan memiliki alat danb sumber daya ekonomi.
6.
Menghambat daya kembang
dan kreativitas individu
Negara Yang Menganut Sistem Ekonomi
Sosialis
Berikut ini adalah negara yang menganut sistem ekonomi
sosialis, diantaranya:
1.
Korea Utara
2.
Kuba
3.
Vietnam
4.
China
D.
SISTEM
EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran adalah
sistem ekonomi yang berjalan dengan kerja sama antara pemerintah dan swasta
dalam memecahkan masalah ekonomi . Sistem ekonomi campuran merupakan
sistem ekonomi yang dipakai oleh kebanyakan negara. Pemerintah tidak terlalu
mencampur tangani dan tidak sampai menghapuskan sama sekali kegiatan-kegiatan
ekonomi yang dilakukan pihak swasta yang berjalan menurut prinsip-prinsip
kegiatan ekonomi dalam perekonomian pasar. Melalui campur tangan dan intervensi
pemerintah mengharapkan agar kegiatan produksi nasional sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Ciri-Ciri
Sistem Ekonomi Campuran
Ciri-ciri
sistem ekonomi campuran merupakan karakteristik dari sistem ekonomi campuran.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran antara lain sebagai berikut:
1.
Pemerintah aktif dalam kegiatan ekonomi
2.
Rencana perekonomian ditetapkan oleh pemerintah yang berlaku kepada pihak
swasta.
3.
Sumber-sumber daya vital dikuasai oleh pemerintah
4.
Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar
5.
Swasta diberikan kebebasan dalam batas yang telah ditetapkan oleh
pemerintah
6.
Hak swasta diakui agar tidak mengganggu kepentingan umum.
7.
Timbulnya persaingan dengan kontrol langsung dari pemerintah.
8.
Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang terjadi di
pasar.
9.
Pemerintah menyusun perencanaan, peraturan dan penetapan kebijakan dibidang
ekonomi
10. Peran pemerintah dan peran swasta
sama.
Kelebihan
Sistem Ekonomi Campuran
Beberapa
kelebihan/keuntungan/kebaikan dari sistem ekonomi campuran antara lain sebagai
berikut:
1.
Hak individu diakui
2.
Penetapan harga dalam perekonomian lebih terkendali
3.
Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah diarahkan untuk kepentingan
masyarakat
4.
Adanya kebebasan berusaha
5.
Kestabilan ekonomi terjamin
6.
Pemerintah memperhatikan usaha sektor menengah dan kecil
Kelemahan
Sistem Ekonomi Campuran
Beberapa
kelemahan/kekurangan/keburukan dari sistem ekonomi campuran antara lain sebagai
berikut:
1.
Beban pemerintah lebih berat dari pada swasta
2.
Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungannya
E.
SISTEM
EKONOMI PANCASILA
Sistem ekonomi Pancasila adalah
salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yang di dalamnya
terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan
berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari,
oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP)
merupakan sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut
dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang ada dalam SEP tersebut
antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi,
demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
Ekonomi pancasila adalah sistem
ekonomi suatu negara yang menerapkan nilai-nilai dan bermoral pancasila sebagai
sumber referensi kegiatan dan kebijakan ekonomi. Artinya, ada lima sumber nilai
dalam sistem perekonomian pancasila.
Pertama, nilai ketuhanan, artinya sistem ekonomi berjalan tanpa
mengabaikan nilai agama dan etika. Kedua, nilai kemanusiaan, artinya sistem ekonomi mengedepankan prinsip
humanis dan tidak eksploitatif. Ketiga, nilai persatuan, artinya kegiatan ekonomi dilakukan bersama-sama
dengan mengedepankan asas kekeluargaan. Keempat, nilai musyawarah atau demokrasi, artinya prinsip ekonomi selaras
dengan nilai-nilai demokrasi. Kelima, nilai keadilan, artinya pengelolaan sumberdaya ekonomi digunakan
seadil-adilnya untuk kemakmuran rakyat.
Secara legal-formal, penerapan
ekonomi pancasila di Indonesia ditopang oleh kekuatan konstitusional yang
dibentuk sejak republik ini berdiri. Kita akan simak sejenak landasan
konstitusional sistem ekonomi Indonesia sebelum membahas ciri-ciri ekonomi
pancasila serta contohnya. Landasan pokok perekonomian Indonesia adalah Pasal
33 ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil amandemen dengan bunyi sebagai berikut
1.
Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
asas kekeluargaan.
2.
Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.
Ayat 3: Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4.
Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berasaskan atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan, kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Ciri- Ciri Sistem Ekonomi Pancasila
Ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat
pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B No.14. Berikut ini ciri-ciri pokok
sistem ekonomi Pancasila.
Berdasarkan Pasal 33 Setelah Amandemen 2002 :
Berdasarkan Pasal 33 Setelah Amandemen 2002 :
1.
Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2.
Cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara.
3.
Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4.
Perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5.
Ketentuan lebih lanjut
mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Berdasarkan GBHN Bab III B No. 14– Pembangunan
ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat
harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka
pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap
pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia
usaha; sebaliknya dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan
dan bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata.
Ciri – Ciri Sistem ekonomi Pancasila Menurut
Para Ahli :
1.
Menurut Mubyarto
Konsep
ekonomika etik ekonomi Pancasila oleh Mubyarto dalam bukunya Sistem dan Moral
Ekonomi Pancasila dicirikan sebagai berikut:
a.
Roda perekonomian
digerakkan oleh rangsangan ekonomi, moral dan sosial.
b.
Ada kehendak kuat dari
seluruh anggota masyarakat untuk mewujudkan keadaan kemerataan sosial ekonomi.
c.
Prioritas kebijaksanaan
ekonomi adalah pengembangan ekonomi nasional yang kuat dan tangguh, yang
berarti nasionalisme selalu menjiwai setiap kebijaksanaan ekonomi.
d.
Koperasi merupakan soko
guru perekonomian nasional.
e.
Adanya imbangan yang
jelas dan tegas antara sentralisme dan desentralisme kebijaksanaan ekonomi
untuk menjamin keadilan ekonomi dan keadilan sosial dengan sekaligus menjaga
efisiensi dan pertumbuhan ekonomi.
2.
Menurut Boediono (Wakil
Presiden RI), sistem Ekonomi Pancasila dicirikan oleh lima hal sebagai berikut:
a.
Koperasi adalah sokoguru
perekonomian nasional
b.
Manusia adalah “economic
man” sekaligus “social and religious man”.
c.
Ada kehendak sosial yang
kuat ke arah egalitarianisme dan kemerataan sosial.
d.
Prioritas utama
kebijakan diletakkan pada penyusunan perekonomian nasional yang tangguh.
e.
Pengandalan pada sistem
desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ekonomi, diimbangi dengan
perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi perkembangan ekonomi seperti
yang dicerminkan dalam cita-cita koperasi.
3.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi
Pancasila menurut Emil Salim dalam bukunya “Membangun Koperasi dan Sistem
Ekonomi Pancasila” adalah sebagai berikut:
a.
Peran negara adalah
penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang
posisinya penting namun tidak mendominasi.
b.
Modal atau pun buruh
tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar
sesama manusia.
c.
Masyarakat adalah bagian
yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta
dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
d.
Yang menguasai hajat
hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak
yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan
lain sebagainya
Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ekonomi
Pancasila
Kelebihan:
Kelebihan:
1.
Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
2.
Cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan mengusasi hajat hidup rakyat banyak dikuasai oleh
negara.
3.
Bumi, air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
4.
Sumber-sumber kekayaan
dan keuangan negara digunakan dengan permuwakafan lembaga perwakilan rakyat
serta pengawasan terhadap kebijakannya ada pada lembaga perwakilan rakyat pula.
5.
Warga negara memiliki
kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan
pekerjaan dan penghidupan yang layak.
6.
Hak milik perorangan
diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat.
7.
Potensi, inisiatif dan
daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas yang
tidak merugikan kepentingan umum.
8.
Fakir miskin dan anak
terlantar dipelihara oleh negara.
Kekurangan:
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1.
Sistem free fight
liberalism (sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan).
2.
Sistem terpusat, yang
dapat mematikan potensi, kreasi, dan inisiatif warga masyarakat (etatisme) dimana keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga
mematikan motivasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing
secara sehat.
3.
Pemusatan kekuatan
ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
Fungsi
Sistem Ekonomi Pancasila
1.
Menyediakan perangsang
untuk berproduksi.
2.
Menyediakan cara/metode
untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
3.
Menyediakan mekanisme
tertentu agar pembagian hasil produksi di antara anggota masyarakat dapat
terlaksana sebagaimana mestinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar